بِسْÙ…ِ اللَّÙ‡ِ الرَّØْÙ…َÙ†ِ الرَّØِيمِ
Posting saya kali ini adalah sebuah video yang cuba memberikan keinsafan pada setiap orang yang mendengarnya dengan mengunakan teknik penceritaan muzikalisasi. Dengarkan.Senja itu..
Matahari begitu enggan memperlihatkan cahayanya
Gugusan awan berkejaran
Seakan akan ingin mengarak proses permakamanku
Perlahan-lahan tubuhku
Mulai dimasukkan ke liang lahad
Sanak saudara yang datang tertunduk haru
Mereka tak tega
Memandang jasad ku yang terbujur kaku
Inilah hari perpisahan yang paling getir ku rasakan
Kain pengikat kafan dilepaskan
Pengali kubur menutupi jenazah ku
dengan papan
Liang lahat pun dijejal tanahnya
dengan rapat
Inilah akhir
episod kehidupan ku di dunia ini
Lantas membuka lembaran baru di alam kubur
Mulai saat ini
Aku hanyalah nama yang tertera pada batu nisan
Mulai saat ini
Aku hanyalah bangkai menjijikkan
Buih-buih darah akan meletup
Melalui hidung dan mulutku
Lalu rambut, kuku,
Telapak kaki dan tangan akan terlepas
Kulit yang menyelimut tubuhku
Akan tercerai berai
Saat yang mengerikan
Ketika perutku tiba-tiba pecah
Menyebarlah bau yang tak tertahankan
Ulat-ulat berkembang biak mengerogoti tubuhku
Perlahan-lahan menghancurkan
Dan menyisakan tulang belulang
Aku mengalami akhir yang menjijikkan
Tiada lagi kenangan
Hari-hari indah saat didunia
Aku adalah seorang pengusaha
Yang sedang sukses meniti karir
Dari pagi hingga ke malam
Ku habiskan masa untuk mengurus perusahaanku
Agenda bisnis yang padat
Tidak memberikan ruang untukku mengingat kematian
Ambisi ku melangit tinggi
Tiba tiba maut mengejutkan aku.
Saat kendaraan mewahku terbabas hilang kawalan
Ya Tuhanku,
Sesingkat itu kehidupan ku di dunia
Padahal aku baru sahaja memiliki istana impian ku
Dan kini aku menjadi penghuni liang yang sempit ini
Tilam yang empuk kini aku berbantalkan tanah
Laman belakang itu tempat ku melepas lelah
Kini.. aku beristirehat
Di dalam kubangan lumpur dan timbunan tanah
Isteri tercinta ku begitu terpukul sedih
Menangisi kematian ku
Namun kini..
Dia telah bahagia setelah menikah lagi
Sedang aku terbaring sendiri
Dicekam kesunyian
Gelak tawa anak- anak ku
Yang selalu menyambut kepulangan ku
Kini berganti sunyi dan nestapa
Kekayaan ku telah dibagi-bagi
Kepada ahli waris dan orang-orang
Sedang yang ku bawa
Hanyalah sehelai kain putih
Yang kini telah lusuh
Ya Allah,
Aku benar-benar kehilangan
Kehilangan waktu yang berlalu sia-sia
Kehilangan kesempatan
Untuk terusan bersujud kepada Mu
Kehilangan ladang untuk
Menanam pohon amal kebaikanku
Kehilang semua harta
Yang dengan jerih payah aku kumpulkan
Ya Allah,
Di pintu ini aku terusan menunggu..
Menunggu doa anak-anak ku
Yang kini telah dewasa
Tapi..
Mungkinkah?
Mungkinkah mereka mahu memohonkan doa
Pada satu kesalahan yang telah aku perbuat.
Kesalahan ku yang lalai dalam mendidik mereka.
Sampai-sampai aku biarkan mereka bergaul bebas
Hingga hilang arah.
Lagu - lagu lebih mereka hafal
Dari sebait doa untuk keselamatan akhiratku
Berlinang air mata tapi bukan sedang menangisi ku
Terbangun malam tapi bukan untuk mendoakan ku
Aku tak pernah mengajarkan mereka sepotong doa pun
Aku memang tak pernah
Mengajarkan sepotong ayat pun dari kitab suci Mu
Aku tak pernah mengajarkan mereka ibadah fardu
Ya Allah,
Sesungguhnya..
Aku termasuk orang-orang yang rugi.
Diharapkan akan timbul sedikit sebanyak keinsafan pada diri kita.
Catat Ulasan
Catat Ulasan