بِسْÙ…ِ اللَّÙ‡ِ الرَّØْÙ…َÙ†ِ الرَّØِيمِ
Sajak ringkas ini adalah sebagai metafora keindahan dunia ciptaanNya yang perlu selalu kita syukuri sepanjang masa. Menjadi landasan untuk kita merindukan Maha Kuasa, Maha Pencipta.
Duhai Malam,
Andai gelapmu menyirnakan pandangan ku dari kemaksiatan,
Ingin sekali aku berada dalam kegelapanmu sepanjang masa,
Duhai Malam,
Andai ketenanganmu sentiasa menyapa pemikiranku,
Ingin sekali aku terus berada di bumbung malam mu,
Duhai Malam,
Andai bintang-bintang hiasan itu terus bersinar,
Ingin sekali aku merasai sinar itu dalam diriku,
Duhai Malam,
Andai suara alammu terus berkicauan keriangan,
Ingin sekali aku seriang itu,
Duhai Malam,
Aku Merinduimu,
Namun aku sungguh lebih merindui Maha Penciptamu.
Bagi 5 bintang untuk sajak ini.
BalasPadamBest baca..indahnya kata2...
BalasPadamSajak yang indah. Kalau hantar kat radio mesti layan je dengar malam-malam
BalasPadamBangun lah disepertiga malam untuk lebih dekat dengan Ya Khaliq
BalasPadambait2 yg penuh makna terus menusuk ke dalam hati ini..
BalasPadamsedap sajaknya, puitis tapi teringat saya dengan lagu Dato Siti tajuk Kau kekasihku
BalasPadamAsalam..datang tengok blog DR..baru balik dari Kota Kinabalu..agak sibuk hehehe
BalasPadamAsalam..terima kasih ingatan DR...alhamdulillah dah sembuh
BalasPadamWsalam.. Ya, Bang.. Alhamdulillah.. akan beraksi semula..hihi..
Padamindahnya
BalasPadam