بِسْÙ…ِ اللَّÙ‡ِ الرَّØْÙ…َÙ†ِ الرَّØِيمِ
Sajak bertajuk "Pengorbanan Itu" adalah sebuah dedikasi kepada semua Ayah diluar sana yang terus berusaha menzahirkan kasih dengan pengorbanan yang tiada tara demi menghidupi sebuah keluarga dalam fitrah kehidupan. Baca dan hayati.
Terbitnya Matahari di ufuk timur,
Membangkitkan semangat kontangmu untuk terus berdiri,
Melawan keinginanmu yang berapi-api,
Perut yang beralaskan sekadarnya kau gagahkan untuk melangkah,
Melangkah dan terus melangkah
Mencari erti kehidupan.
Membangkitkan semangat kontangmu untuk terus berdiri,
Melawan keinginanmu yang berapi-api,
Perut yang beralaskan sekadarnya kau gagahkan untuk melangkah,
Melangkah dan terus melangkah
Mencari erti kehidupan.
Dalam benakmu, terbayang tiga anak kecil,
Berwajah mulus dengan pakaian kehilangan warna,
Dipimpin seorang wanita yang menjadi inspirasimu untuk terus bertahan,
Wanita yang sabar dan tetap setia dengan persona ukiran senyumannya,
Menghadapi jalan berliku bersamamu,
Tak pernah mengeluh, jauh sekali untuk melahirkan sesal.
Kehidupan terus berlalu,
Jam memutarkan dirinya tanpa ada henti,
Kalender terus bertukar dengan pantasnya,
Dan kau?
Masih seperti dahulu,
Memacu kudratmu untuk terus bertahan,
Bertahan dan terus bertahan
Menghadapi ranjau kehidupan.
Kalender terus bertukar dengan pantasnya,
Dan kau?
Masih seperti dahulu,
Memacu kudratmu untuk terus bertahan,
Bertahan dan terus bertahan
Menghadapi ranjau kehidupan.
Tika ini,
Segala titik peluh yang hangat itu,
Tidak lagi kelihatan pada kulit kedutmu,
Dirimu kepudaran warna dan melemah
Namun usahamu tidak sia-sia
Tiga anak kecil sudah meningkat usia.
Terus memutarkan aturan kehidupan
Mencipta kegemilangan,
Melahirkan ucapan keikhlasan tanpa bahasa,
Semua atas pengorbanan itu.
Catat Ulasan
Catat Ulasan